Jakarta - Jika melihat perkembangan trafik dan
perangkat, bisa dikatakan Indonesia sedang menuju era big data, dimana
storage berukuran hingga exabyte bahkan petabyte akan mulai mendominasi.
Tren ini akan semakin cepat berkembang jika adopsi dari cloud computing
berjalan mulus di Indonesia.
"Big data sudah di depan mata,
salah satunya didorong oleh kian tingginya adopsi dari cloud computing,"
ujar penggagas Indonesian Cloud Forum, Teguh Prasetya kepada
detikINET, Senin (19/11/2012).
Dalam pengertian teknis, big data didefinisikan sebagai sebuah
problem domain
dimana teknologi tradisional seperti relasional database tidak mampu
lagi untuk melayani. Definisi big data yang dimaksud Teguh adalah
volume, velositas, dan variasi datanya.
Peningkatan volume,
velositas, dan variasi data banyak diakibatkan oleh adopsi internet
dimana setiap individu memproduksi konten atau paling tidak meninggalkan
sidik jari digital yang berpotensial untuk digunakan untuk hal-hal
baru, dari audiens targeting, rekomendasi ataupun penggunaan yang lebih
tak terduga.
Beberapa prinsip dari big data adalah tidak membuang
data apapun karena residu tersebut mungkin akan menjadi penting
sejalannya waktu. Berikutnya,
real-time processing.
Sedangkan
untuk menghadapi variasi data yang tinggi, big data menciptakan
struktur melalui ekstraksi, transformasi, tanpa harus membuang data
mentah yang dimiliki.
"Kami dari komunitas ingin mengedukasi big
data ini ke masyarakat lewat diskusi 'Big Data Trend 2nd Round:
Infrastructure and Demand Challenges' di Jakarta," ujarnya.
Teguh
bilang, tujuan dari diskusi ini memberikan pemahaman dan kesepahaman
antar pelaku bisnis dan pengguna tentang fenomena big data yang mulai
menghinggapi Indonesia.
Direktur Eksekutif Indonesia ICT
Institute Heru Sutadi menambahkan, secara tidak sadar tren big data
sejatinya sudah akrab dengan para pengguna selama ini.
"Diskusi
soal big data ini relevan sekali, agar kita bisa melihat kondisi big
data sekarang dan ke depan, serta apa yang menjadi tantangan untuk
dicari solusi bersama. Kami rencananya akan memaparkan kajian mengenai
pandangan masyarakat tentang big data, ditambah fakta statistik untuk
menjawab demand dan tantangannya," katanya.
Heru yang berbekal
pengalaman menjabat sebagai regulator telekomunikasi di BRTI selama dua
periode, turut memaparkan fenomena big data dalam industri
telekomunikasi.
Trafik data seluler Telkomsel pada hari-H Lebaran
2012 lalu tercatat menghantarkan data sebesar 157 terabyte atau
mengalami kenaikan hingga lebih dari 55% dibanding hari-hari biasa.
Di
Indosat tersalurkan data sekitar 44.58 terabyte per hari, atau naik
26,9% dibandingkan bulan Juni 2012. Sementara di XL, layanan data yang
terhantar sekitar 66-68 terabyte atau naik 19% dibanding trafik di hari
biasa.
Maka, Heru pun meyakini jika melihat perkembangan trafik
dan perangkat, bisa dikatakan Indonesia sedang menuju era big data.
"Terlebih jika adopsi dari cloud computing berjalan mulus di Indonesia,"
pungkasnya.